Senin, 25 Januari 2016

MAKALAH JENIS DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Dunia pengajaran dan pembelajaran memiliki peran yang sangat penting terhadap perkembangan pendidikan, terutama bagi anak didik. Sebab, melalui pengajaran dan pembelajaran itulah, proses pendidikan berlangsung. Karena itu, dunia pendidikan menjadi signifikan untuk dicermati dan diperhatikan. Salah satunya adalah dengan memahami tentang berbagai media pengajaran dan pembelajaran yang digunakan dalam proses memberikan materi pengajaran kepada peserta didik.
Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah dan membantu tugas guru dalam menyampaikan berbagai bahan dan materi pelajaran, serta mengefektifkan dan mengefisienkan anak didik dalam memahami materi dan bahan pelajaran tersebut. Dengan adanya media pembelajaran, anak didik dapat belajar dengan mudah dan merasa senang dalam mengikuti pelajaran. Biasanya, anak didik dapat dengan mudah menangkap materi pelajaran bila pembelajaran yang diselenggarakan tersebut menyenangkan.
Umumnya media pembelajaran itu dikemas dengan cara yang menarik. Sedangkan penyajiannya disampaikan secara menarik dan disesuaikan dengan karakteristik anak didik. Sehingga anak didik akan dengan mudah mencerna pelajaran tersebut.  Banyak yang diharapkan dari media pembelajan untuk membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan, misalnya untuk mengatasi kekurangan guru, untuk membantu anak didik menguasai pelajaran.
 Sekaligus anak didik dituntut bisa mengetahui berbagai jenis- jenis dan fungsi media pembelajaran. Dengan demikian, tujuan pembelajaran pun akan tercapai dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu demi memudahkan  pembahasan dari media pembelajaran maka selaku penyaji makalah merumuskan masalah sebagai berikut.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.             Apa pengertian Media Belajar ?
2.             Bagaimana jenis-jenis Media Pembelajaran ?
3.             Bagaimana fungsi Media Pembelajaran ?

C.       TUJUAN PEMBAHASAN.
1.             Memahami pengertian Media Pembelajaran.
2.             Mengetahui jenis-jenis Media pembelajaran.
3.             Mengetahu fungsi Media Pembelajaran.























BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Media Pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang secara harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah (و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam proses komunikasi tersebut terdapat tiga komponen penting yang memainkan peranan yaitu pesan yang disampaikan dalam hal ini adalah kurikulum, komunikator dalam hal ini adalah guru dan sebagai komunikan adalah siswa.
Berikut pendapat tentang media yang dikemukakann oleh para ahli yaitu:[1]
1.             Gerlach dan Eli  memberikan pengertian media pembelajaran secara luas dan secara sempit. Adapun secara luas yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperolih pengetahuan,ketrampilan, dan sikap.jadi media itu tidak hanya berupa benda tapi dapat berupa manusia. Adapun secara sempit pengertian media pembelajaran adalah sarana non operasional (bukan manusia) dengan pengertian tersebut menganggap wujud media adalah alat-alat grafis, foto grafis, vidio visual.
2.             Gegne dan Briggs memberikan pengertian media pembelajaran komponen sumber belajar atau peralatan fisik yang mengandung materi pembelajaran dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar contohnya perangkat keras dan perangkat lunak.
3.             Haryoso menyatakan bahwa banyak orang yang membedakan pengertian media dan alat peraga perbedaan itu terletakpada fungsinya sebagai penyalur pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, minat, perhatian sehingga pembelajaran bisa terwujud.
Namun pada dasarnya media pembelajaran dipakai seorang guru untuk memperjelaskan informasi atau pesan, memberi variasi pembelajaran, memperjelas struktur pengajaran, memotivasi proses belajar siswa. Dari defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulannya bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audio ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.[2]

B.       Jenis – Jenis Media Pembelajaran.
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.  Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya.  Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik.  Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.  Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku).  selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata.  Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. 
Menurur Anderson  mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :


No
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
1
Audio
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2
Cetak
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3
Audio-cetak
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4
Proyeksi visual diam
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
5
Proyeksi Audio visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
6
Visual gerak
Film bisu
7
Visual gerak
Audio Visual gerak, film gerak bersuara, video/VCD, televisi
8
Obyek fisik
Benda nyata, model, specimen
9
Manusia dan lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
10
Komputer
CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[3]












 Dari tabel  diatas dapat disimpulakan bahwa media pembelajaran tidak hanya terbuat dari bahan atau benda.tetapi bisa juga menggunakan Real things, yakni manusia, benda yang sesungguhnya (bukan gambar atau model), dan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Pengajar adalah media paling utama dalam proses  pembelajaran. Sedangkan kertas, ruangan, buku tulis adalah benda (media) yang dipergunakan oleh peserta didik untuk mencatat atau menulis apa yang diterapkan dan didemonstrasikan oleh pengajar. Menurut Gerlach media pembelajaran dapat digolongkan menjadi beberapa bagian diantaranya :
1.         Verbal representations, adalah media tulis/cetak, misalnya buku teks, referensi,dan bahan bacaan lainnya.Graphic representations, adalah misalnya chart, diagram, gambar, atau lukisan. Alat-alat ini mungkin dipakai dalam buku teks atau bahan bacaan lain, pada display, transparancy overhead projection, instructional program, workbooks, slide,film,strip,dan media visual lainnya.Still picture, seperti foto, slide, film strip, overhead projection transparancy. Still picture kadang-kadang hitam putih kadang-kadang berwarna.
2.         Motion picture, adalah  film (movie), televisi, video tape dengan atau tanpa suara, diambil dari kejadian sebenarnya ataupun dibuat dari gambar (graphicrepresentations), animasi,dan lain-lain. Audio recording, seperti pita kaset, reel tape, piringan hitam, sound track pada film ataupun pita pada video tape. Yang termasuk media audio ini tidak hanya yang berupa rekaman tetapi audio yang life, seperti telepon, radio broad casting, CB (citizen band) terutama untuk distance learning,
3.         Programming, adalah kumpulan informasi yang berurutan. Program bias berbentuk verbal (buku teks), visual maupun audio. Misalnya kumpulan pilihan buku teks dan bahan bacaan yang dijadikan suatu program slide, film strip, film, TV, atau video tape. Simulations, yang terkenal dengan istilah simulation and game, yaitu suatu permainan yang menirukan kejadian yang sebenarnya. Misalnya pelajaran menyetir mobil sebelum peserta didik praktik dengan mobil yang sebenarnya, ia dilatih seolah-olah menyetir mobil yang sebenarnya[4]

C.       Fungsi Media Pembelajaran.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan suatu proses yang kompleks karena setiap siswa memiliki ciri yang unik dalam belajar. Hal ini terutama dikaitkan dengan efisiensi penerimaan dan latar belakang kemampuannya. Pemilihan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam diarahkan kepada suatu upaya untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas, danmempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap sekaligus menekankan kepada pengalaman lapangan kepada siswa mengenai Pendidikan Agama Islam.
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai sarana untuk mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas, dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap. Kemudian dengan adanya pengaruh teknologi, lahirlah berbagai alat peraga audiovisual yang menekankan pada penggunaan pengalaman yang konkret untuk menghindari verbalisme.[5]
Menurut Kemp and Dayton ( 1985 ), media memiliki kontribusi yang sangat penting terhadap proses pembelajaran. Diantar kontribusi tersebut menurut kedua ahli tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
b.      Pembelajaran dapat lebih menarik
c.       Pembelajaran menjadi lebih interaktif
d.      Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
e.       Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
f.      Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan
g.     Sikap positif siswa terhapa materi pembelajaaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
h.      Peran guru berubah kearah yang positif, artinya guru tidak menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar [6]
Levie dan Lentz menemukakan empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual yaitu:
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
Fungis afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar ( atau membaca ) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal [7]
D.      Analisis.
Media pembelajaran itu sendiri tidak lepas dari metode pengajaran. Maksudnya kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Karena dalam memilih media pembelajaran yang akan digunakan itu sesuai dengan metode pengajaran yang diambil atau yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Jika kedua unsur tersebut, yakni metode pengajaran dan media pembelajaran tidak sinkron maka proses pembelajaran tidak akan berhasil sesuai yang diinginkan. Untuk itu wajib rasanya jika guru sebagai pendidik harus dapat mengetahui dan mengidentifikasi berbagaima cara fungsi dari media pembelajaran.
Adapun fungsi dari media pembelajaran sangatlah banyak, dilihat dari berbagai sudut pandang. Dimulai dari segi sejarah perkembangannya. Fungsi media pembelajaran dari sudut pandang ini sejalan dengan perkembangan ilmu pendidikan dari masa ke masa. Salah satunya yaitu fungsi AVA (Audio Visual Aids), yang pada zaman abad ke 17 para siswa mempelajari bahasa Latin yang abstrak sifatnya, maka pada saat sekarangpun, anak-anak juga mengalami hal yang sama bila guru hanya bermain dengan kata-kata saja (lambang verbal) dalam menyampaikan materi pelajaran. Sehingga pada perkembangannya dibutuhkan media yang dapat membantu mempermudah siswa agar dapat  memperjelas apa yang disampaikan oleh guru, karena kalau tidak menggunakan media, maka penjelasan guru bersifat sangat abstrak.
 Kemudian fungsi yang kedua adalah fungsi komunikasi. Fungsi ini sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan media, dan demikian merupakan sumber belajar yang penting. Untuk beberapa fungsi yang lainnya seperti fungsi visual, yaitu fungsi media pembelajaran dengan menggunakan tekhnologi visual, antara lain fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi-fungsi tersebut pada intinya untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran, menggugah emosi dan sikap siswa, seperti masalah sosial. Kemudian memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, dan memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.













BAB III
PENUTUP

·         Kesimpulan.
Dari apa yang telah di uraikan dapat disimpulkan sebai berikut :
1.         Media pembelajaran adalah berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang secara harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah (و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
2.         Jenis-jenis media pembelajan diantaranya adalah audio, cetak,audio cetak, proyeksi audio diam, proyeksi visual diam, visual gerak, visual diam.manusia,komputer.
3.         Fungsi media pembelajaran diantaranya :
a.       Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
b.      Pembelajaran dapat lebih menarik
c.       Pembelajaran menjadi lebih interaktif
d.      Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
e.      Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
f.      Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun  diperlukan
g.     Sikap positif siswa terhapa materi pembelajaaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
h.      Peran guru berubah kearah yang positif, artinya guru tidak menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar  








DAFTAR PUSTAKA

Arshad , Ashar. 2003 Media Pembelajaran,  (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga
              Kependidikan.
Arsyad,. Azhar. 2003. Media Pembelajara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asnawir dan Usman Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Muhaimin. 2003. Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. Bandung: Nuansa.
Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaan Penndidikan Agama Islam.Jakarta: CV. Misaka Galiza.
Rosyidi, Abdul Wahab.  2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab, Malang:UIN Malang Press
Sanjaya Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.












 JENIS DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
 MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah ”Pengembangan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran PAI”
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Ahmad Patoni M.Ag


          
      
  Oleh :
                                  Imam Hazali           1756144051


                              PROGRAM PASCA SARJANA
                      STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
   INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
         (IAIN) TULUNGAGUNG
Juni 2015





[1]    Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang:UIN Malang Press, 2009), hlm. 25-27
[2] Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. ( Jakarta: Ciputat Pers. 2002 ) hlm. 11


[3] Ashar Arshad, Media Pembelajaran,  (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). Hlm. 22
[4] Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, (Bandung: Nuansa 2003), hlm.  133-134
[5] Mukhtar, Desain Pembelajaan Penndidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Misaka Galiza, 2003) hlm. 56
[6] Wina Sanjaya,  Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010 ) hlm.207
[7] Azhar Arsyad, Media Pembelajara. ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003) hlm. 17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar